Postingan

Tahapan dan Tips membuat ERD

 a. Tahapan Umum Pembuatan ERD Tahap 1 – Menentukan entitas yang akan terlibat atau menentukan tabel. Tahap 2 – Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas. Tahap 3 – Menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya dan kardinalitas relasi. Tahap 4 – Membuat model ERD. b. Tips Membuat ERD a. Agar efektif dan mudah dipahami, ikuti beberapa tips ini saat membuat basis data ER diagram. b. Pastikan nama entitas hanya muncul sekali dalam setiap model ERD. c. Berikan nama untuk setiap entitas, atribut, dan relasi. d. Cek kembali relasi antar entitas, apakah semuanya benar-benar dibutuhkan atau tidak. Atau malah ada relasi yang terlewatkan. Kemudian, jangan gabungkan relasi dengan satu sama lain dan buang relasi yang digunakan berulang. e. Gunakan warna yang berbeda, misalnya warna terang untuk menandai ERD paling penting. c. Tools Untuk Membuat ERD a. Visual-paradigm Bagi pengguna database berbasis MySQL, visual-paradigm me

Pengertian dan Notasi ERD(ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM)

Gambar
ERD adalah pemodelan data atau sistem dalam database yang sudah sering digunakan oleh banyak lembaga.  Fungsinya ERD adalah untuk memodelkan struktur dan hubungan antar data yang relatif kompleks.  Keberadaan sistem ERD sangat penting untuk perusahaan dalam mengelola data yang dimilikinya a. NOTASI KOMPLET ERD 1. ENTITAS a. Entitas adalah sebuah objek berwujud nyata yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Objeknya dapat bersifat konkret maupun abstrak. Data konkret adalah sesuatu yang benar-benar ada atau dapat dirasakan oleh alat indra, sedangkan abstrak tidak berwujud. b. Orang, buku, pegawai, perusahaan merupakan jenis entitas konkret. Berbeda dengan mata kuliah, kejadian, pekerjaan adalah benda tak berwujud. 2. ATRIBUT / Fiel a. Field atau disebut sebagai atribut. Setiap entitas memiliki atribut untuk mendeskripsikan karakteristik dari suatu entitas.  b. Untuk jenisnya dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu Atribut key, atribut yang unik dan berbeda. Misalnya, Nomor pokok mahas

Cuplikan Komponen dalam CSS

1) Komponen CSS ~Pada bagian awal, syntax CSS bagian pertama yang di tulis adalah selector. Pada contoh-contoh terlihat penggunaan tag HTML sebagai selector. Contoh kasus: ~Kita akan membuat kode CSS untuk tag <h1>. Namun kita ingin memformat tag <h1> dengan warna / property berbeda. ~Misalkan, tag <h1> di kolom kiri berwarna biru sementara tag <h1> di kolom tengah berwarna merah. ~Untuk kasus seperti ini, kita bisa menggunakan Class selector dan ID selector. a. Class Selector a. Class selector adalah penggabungan beberapa properties yang digunakan lebih dari satu kali. Cara penulisan Class Selector: .nama-class {property:value;} Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML: taghtml.nama-class {property:value;} Perhatikan titik di setiap awal nama Class. Jika ingin menggunakan class selector di luar kode HTML, gunakan tag <div class=nama-class> dan di akhiri dengan tag </div> atau dengan tag <span></span> b. Contoh penulisan syntax CSS

Implementasi CSS

Gambar
a. Syntax/Bentuk Umum Penulisan CSS a. Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak diatur / diformat. b. Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector yang hendak diatur. c. Value adalah nilai dari pengaturannya. b. Implementasi CSS Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam halaman situs, yaitu: 1. Inline CSS Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam kode CSS. Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika ingin memformat suatu elemen satu kali saja. Contoh: <p style="color:blue"> Isi paragraf. </p> Pada contoh di atas, elemen paragraf <p> di format agar tulisannya menggunakan warna biru. Elemen paragraf lain, tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf yang ditentukan kode CSS nya. Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style: lalu di ikuti dengan syntax property: value. 2. Embedded (memasang kode ke d

Pengertian dan Keuntungan serta kekurangan CSS

a. Pengertian Cascading Style Sheet (CSS) 1) Cascading Style Sheets (CSS) atau sering disebut dengan (stylesheet) adalah suatu teknologi (file) yang berisi kumpulan kode-kode yang berurutan dan saling berhubungan dan digunakan untuk mengatur format/tampilan halaman website. 2) Dengan CSS kita dapat dengan mudah mengubah keseluruhan warna dan tampilan yang ada di situs sekaligus memformat ulang tampilan situs. 3) CSS ini telah distandarkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) untuk digunakan di web browser.  Sejarah CSS a. 1996, W3C merekomendasikan penggunaan CSS dalam dokumen web. Tujuannya untuk mengurangi adanya TAG baru untuk format tampilan web, karena saat itu Netscape dan IE ingin mengembangkan TAG sendiri. b. CSS pertama yang muncul adalah CSS level 1, yang mendukung beberapa pengaturan sebagai berikut: - Jenis font dan ketebalan font - Warna, background, dan teks - Posisi teks, gambar, dan lainnya - Margin, border, dan padding c. Pertengahan 1998, W3C menyempurnakan CSS awal d

Fungsi dan larangan DFD

Gambar
a.  Simbol dan notasi DFD 1) Lingkaran 2) Persegi panjang 3) Dua buah garis 4) Garis lengkap dengan panah. Berikut penjelasan lengkap masing-masing dari simbol yang telah disebutkan. 1) Proses – Bagian ini digambarkan dengan lingkaran, menunjukan sebuah sistem yang mentransformasikan dari input ke dalam output. 2) Terminator/Entitas External (Entity Exsternal) – Bagian ini digambarkan dengan bentuk persegi panjang, dimana menunjukan sesautu di luar sistem dan berinteraksi dengan sistem, dapat berupa orang maupun organisasi. 3) Penyimpanan (Data Storage) – Bagian ini digambarkan oleh dua buah garis yang mana memperlihatkan penyimpanan atau darimana asal datanya. 4) Alir Data – Bagian ini digunakan untuk menerangkan atau menggambarakan perpindahan data dari tempat satu ke tempat lainnya. b. Fungsi DFD a. DFD memiliki kegunaan untuk perancangan sebuah sistem yang memiliki orientasi pada alur data. Sehingga dengan demikian mudah menggambarkan dan menganalisanya. b. DFD dapat berguna sebaga

Pengertian DFD dan sejarah singkat DFD

 Data Flow Diagram (DFD) ✓ DFD merupakan gambaran alur sistem. Jenis-jenis DFD  •DFD level 0 Jenis yang pertama ini sering disebut dengan diagram konteks. DFD ini merupakan diagram yang terdiri dari metode yang dapat menjelaskan secara umum lingkup sistem informasi yang akan dibuat. •DFD level 1 Jenis DFD yang kedua ini merupakan lanjutan dari diagram konteks. Pada DFD digambarkan secara lebih rinci dan lengkap karena proses utama dipecah menjadi beberapa sub dengan fitur masing-masing. •DFD level 2 DFD level 2 akan lebih lengkap lagi mengulas proses-proses yang ada dalam lingkup sebuah sistem informasi. ✓ Pengertian DFD secara umum DFD adalah penjabaran dari sebuah konteks diagram. Model logika data atau proses data yang menggambarkan dari mana asal data tersebut serta apa atau kemana tujuannya(input-output) dalam suatu system. ✓Pengertian DFD menurut ahli •. Andri Kristanto  Model proses data yang dibuat atau dirancang untuk menggambarkan aliran data, dari mana ia masuk dan kemana tu